Halaman Terakhir
Semakin lama semakin terasa bahwa usiaku semakin berkurang
Semakin lama hidup di dunia juga semakin banyak pembelajaran yang harus ku saring
Harus mengerti banyak hal baik yang harus ku pahami lalu ke praktikkan
Banyaknya tantangan yang harus membuatku menjadi jauh lebih kuat
Memahami banyaknya karakter manusia
Memahami diriku sendiri agar aku bisa mengubah dari yang buruk menjadi baik
Menerima kenyataan pahit seperti Adelia makan pare harus di paksa telan
Ditahan untuk memuntahkannya
Diharuskan kunyah hingga lembut lalu di telan
Begitu keras kehidupan anak perempuan pertama
Di datangkan oleh Allah seorang laki-laki yang sangat tampan wajahnya dan dingin tangannya karena ada penyakitnya
Anak perempuan pertama ini menerima dingin tangannya yang perlahan-lahan tumbuh menjadi duri
Sakit tapi tidak berdarah
Di ujung cerita laki-laki tersebut bermain sangat cantik dibelakang layar
Menyakiti perempuan anak pertama perempuan tersebut
Membunuh hati tulus anak pertama perempuan tersebut
Sangat kejam dengan tangan dinginnya yang lama-lama tumbuh menjadi duri
Semakin lama semakin terasa kalau laki-laki itu tampan tapi menghanyutkan
Diam tapi ribut di dalam hatinya
Laki-laki itu menunjukkan sikap bunglonnya
Sang anak perempuan itu menyatukan tangannya di sepertiga malam berbicara kepada sang pencipta
Meminta keadilan
Meminta kesadaran
Meminta keamanan
Meminta segalanya untuk tenang
Inilah halaman terakhir
Halaman yang harus di tutup selamanya tidak ada tambahan nasihat atau masukan
Cukup dan selesai
Tangan sang pencipta akan terus menghitung dan merancang masa depan
Karma itu benar adanya
Tanggal dan waktu telah di tulis dengan baik dan rapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar