Sabtu, 28 Desember 2024

Halaman Terakhir

 Halaman Terakhir 

Semakin lama semakin terasa bahwa usiaku semakin berkurang 

Semakin lama hidup di dunia juga semakin banyak pembelajaran yang harus ku saring 

Harus mengerti banyak hal baik yang harus ku pahami lalu ke praktikkan 

Banyaknya tantangan yang harus membuatku menjadi jauh lebih kuat 

Memahami banyaknya karakter manusia

Memahami diriku sendiri agar aku bisa mengubah dari yang buruk menjadi baik


Menerima kenyataan pahit seperti Adelia makan pare harus di paksa telan

Ditahan untuk memuntahkannya 

Diharuskan kunyah hingga lembut lalu di telan

Begitu keras kehidupan anak perempuan pertama 

Di datangkan oleh Allah seorang laki-laki yang sangat tampan wajahnya dan dingin tangannya karena ada penyakitnya 

Anak perempuan pertama ini menerima dingin tangannya yang perlahan-lahan tumbuh menjadi duri

Sakit tapi tidak berdarah 

Di ujung cerita laki-laki tersebut bermain sangat cantik dibelakang layar 

Menyakiti perempuan anak pertama perempuan tersebut

Membunuh hati tulus anak pertama perempuan tersebut

Sangat kejam dengan tangan dinginnya yang lama-lama tumbuh menjadi duri 


Semakin lama semakin terasa kalau laki-laki itu tampan tapi menghanyutkan 

Diam tapi ribut di dalam hatinya 

Laki-laki itu menunjukkan sikap bunglonnya 

Sang anak perempuan itu menyatukan tangannya di sepertiga malam berbicara kepada sang pencipta 

Meminta keadilan 

Meminta kesadaran

Meminta keamanan 

Meminta segalanya untuk tenang 

Inilah halaman terakhir 

Halaman yang harus di tutup selamanya tidak ada tambahan nasihat atau masukan

Cukup dan selesai 

Tangan sang pencipta akan terus menghitung dan merancang masa depan 

Karma itu benar adanya

Tanggal dan waktu telah di tulis dengan baik dan rapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tenanglah Kiki

  Di setiap roda kehidupan semuanya akan ku jalani di atas sepatu dan sendalku sendiri apapun ku injak pasti ku rasakan ada duri atau tidak....