Antara Aku dan Hatiku (Cerita Kiki)
Hari demi hari ku jalani tanpa dia yang pernah menjadi kekasihku selama setahun rasanya memang berbeda dari sebelumnya karena saat ini ku jalani sendiri tanpa harus ku kabari dirinya, diriku sedang apa dan diriku lagi dimana dan lain-lain. Kadang kala rindu di perhatikan tapi mau bagaimana lagi hubungan telah selesai secara terpaksa jadi aku harus berusaha mengobati semua luka ku mulai dari awal dan saat ini perlahan-lahan ku sembuhkan sendiri dan sesering itu berbicara sama Allah di sepertiga malamku agar aku bisa lebih tenang lagi seperti biasanya. Semuanya akan kupelajari dengan baik sebagaimana diriku berusaha tenang dan nyaman seperti sedia kala. Hingga saat ini diriku masih tidak menyangka sejahat ini yang dia perlakukan terhadap diriku selama setahun lamanya tentu tidak mudah bagiku karena bukan waktu yang sangat singkat kemudian dia lupa bahwa hukum tabur tuai itu ada. Diriku sedang berusaha semaksimal mungkin untuk terus berusaha baik kepadanya dan berusaha menyembuhkan luka yang sangat mendalam tanpa harus membencinya apalagi mengumbar aibnya semuanya akan ku simpan rapat-rapat karena di setiap rasa sakit yang ia berikan aku juga masih ingat kebaikannya walaupun rasa sakitnya dominan tapi tetap diriku berusaha kuat dan memaafkan dia. Aku tidak akan pernah mau menyebut namanaya di ceritaku karena menurutku diriku terlalu jahat jika aku menyebutkan namanya jadi akan kurahasiakan dirinya. Di sisi lain, aku tidak akan pernah mau mengenal kekasihnya apalagi bertemu dan semoga Allah tidak mempertemukan diriku dengannya karena aku sangat menghindari perdebatan dengannya dan menurutku ini adalah hal melelahkan berdebat cuman gara-gara satu laki-laki jadi aku memilih untuk mengalah dan jauh darinya semua karena permintaan dia yang membuatku begitu sakit dan harus menerima semuanya dalam keadaan terpaksa. Sangat berat bagiku tapi ini yang dia mau jadi secara terpaksa di waktu yang sama aku mencintai dirinya maka aku harus memaksakan untuk berhenti tiba-tiba menyukai dan menyayanginya. Sebesar ini rasa sakit yang ia berikan kepadaku aku tidak tahu apakah dia menyadarinya atau tidak tapi yang pasti diriku berusaha baik kepadanya hingga aku wafat aku mau seperti rasulullah yang berusaha baik dan damai. Untuk diriku, tetaplah kuat menerima ujian hidup ini dan selalu ingat bahwa hidup cuman sementara dan akhirat selamanya kemudian setia itu mahal tidak semua orang bisa setia dengan pasangannya apalagi kepada Tuhannya.
Untuk Kiki diriku tercinta tetap kuat dan sabar selalu aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar